Fakta Tentang Ki Hajar Dewantara yang Jarang Diketahui Banyak Orang!
Melalui perjuangannya di bidang pendidikan dan politik inilah yang kemudian membuat pemerintah Republik Indonesia menghormatinya dengan berbagai jabatannya di pemerintahan.
Terdapat banyak fakta menarik mengenai sosok dari Ki Hajar Dewantara yang mungkin masih jarang diketahui oleh orang banyak. Fakta Tentang Ki Hajar Dewantara
1. Profil Ki Hajar Dewantara
Bapak Pendidikan Nasional atau Ki Hajar Dewantara ini adalah pria kelahiran Yogyakarta, tanggal 2 Mei 1889. Nama Ki Hajar Dewantara sendiri ternyata bukan nama aslinya. Nama asli dari Ki Hajar Dewantara adalah Raden Mas Soewardi Soerjaningrat.
Namun, di tahun 1922, namanya berubah menjadi Ki Hajar Dewantara atau disingkat sebagai Soewardi atau KHD.
2. Melepas gelar bangsawan demi Pendidikan
Terlahir sebagai keturunan berdarah biru dengan memiliki gelar bangsawan dari Kabupaten Paku Alaman, Ki Hajar Dewantara lebih memilih untuk keluar dari istana untuk berbaur dengan para rakyat jelata lainnya
3.Makan nama Ki Hajar Dewantara
Nama dari Ki Hajar Dewantara mempunya makna yang sangat mendalam. Ki adalah sebuah panggilan bagi orang tua yang diteladani dan juga dihormati. Sedangkan Hajar memiliki arti guru dan kata Antara adalah dewa penghubung antara bumi dengan dunia yang lebih tinggi.
Ki Hajar Dewantara mempunyai semboyan yang sangat terkenal bahkan sampai saat ini. Semboyan itu berbunyi "Tut Wuri Handayani, Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso."
Tut Wuri Handayani sendiri bermakna seseorang harus memberi dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Ing Ngarso Sung Tulodo adalah seorang pemimpin harus memberi suri tauladan. Sedangkan Ing Madyo Mbangun Karso adalah seseorang yang ditengah kesibukannya harus membangkitkan semangat.
5. Jago main piano
Kecintaannya dengan budaya, dia jago bermain alat musik piano yang dibuktikannya dengan adanya sebuah piano klasik mewah yang dimilikinya sampai saat ini terpampang rapih di Museum Dewantara Kirti Griya.
Ki Hajar Dewantara senang bermain piano saat dirinya memiliki waktu luang sebagai seorang wartawan sekaligus aktivis. Kegiatan ini dilakukannya sebagai Pelepas penat dan juga untuk menghibur sangat istri beserta anak-anaknya.
6. Masuk penjara demi memajukan Pendidikan bangsa
Tidak pernah merasa kapok, walaupun dirinya masih dalam pengasingan di Belanda, Ki Hajar Dewantara malah semakin bersemangat dalam memajukan Pendidikan kaum pribumi. Ki Hajar Dewantara bahkan Kembali sekolah dan meraih ijazahnya di Europeesche.
Ki Hajar Dewantara juga ikut bergabung di dalam sejumlah organisasi untuk para pelajar yang berasal dari Indonesia dan mengajak mereka untuk Kembali ke Tanah Air demi memajukan Pendidikan.
Sekembalinya beliau dari pengasingan, Ki Hajar Dewantara semakin berani lagi dalam melawan pemerintahan Belanda melalui tulisan-tulisannya yang kritis. Selama dirinya berjuang memajukan pendidikan, dirinya sering keluar masuk penjara.
Bahkan, baju tahanan yang dikenakannya saat ini dipajang di Museum Dewantara Kirti Griya Yogyakarta.
7. Lekat dengan budaya
Menurutnya, budaya adalah ujung tombak dan hal yang penting dalam pendidikan. Maka tidak heran kalau budaya menjadi hal yang utama dan selalu dia bawa dan tanamkan di dalam pendidikan serta kehidupan sehari-hari.
Di sela-sela aktivitasnya, Ki Hajar Dewantara kerap memperkenalkan tari-tarian serta tembang Jawa tradisional kepada anak-anak muda Indonesia. Kecintaannya pada kesenian bisa kita lihat juga pada ornamen yang ada di rumahnya yang saat ini sudah menjadi Museum Dewantara Kirti Griya.