Nusantara Diresmikan, Saatnya Pemerataan Pendidikan Digalakkan





Undang-undang Ibu Kota Nusantara (UU IKN) telah diresmikan pertanggal 18 Januari 2022 kemarin, Pemerintah tengah melakukan proses pemindahan Ibu Kota dari Jakarta menuju Nusantara yang berada di Kalimantan Timur.

Dikutip idxchannel.com, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (Ariza) mengatakan akan mengikuti arahan dari pemerintah pusat. "Kemarin sudah dibahas, disahkan, di DPR komisi 2 jadi dipansuskan terkait IKN sudah selesai di tingkat 1, dan hari ini rencananya akan terkait UU IKN. Kami mengikuti apa yang menjadi kebijakan pusat pempus bersama DPR terkait dengan IKN memang sudah disahkan DKI Jakarta nanti 2024 rencananya akan berpindah Ibu Kota ke kalimantan nama ibu kotanya diusulkan menjadi Nusantara," kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta,

Mengutip kanal berita yang sama, Ariza menambahkan DKI Jakarta nantinya akan menjadi pusat perekonomian dan Pendidikan. "Jakarta idealnya sekali pun tidak menjadi ibu kota, kami meyakini Jakarta masih akan menjadi tempat yang baik, nyaman, aman. Kita berusaha Jakarta akan menjadi pusat perekonomian perdagangan di Indonesia dan menjadi pusat pendidikan serta pusat kesehatan di samping pusat lainnya tentu bisa menjadi pusat seni budaya dan sebagainya," tuturnya.

Pendidikan menjadi satu sektor penting yang jika termajukan akan menjadi efek domino yang dirasakan di berbagai sektor lainnya. Hingga kini sektor Pendidikan di Indonesia masih menemui berbagai masalah klasiknya yang ditemui dari dulu. Pemerataan fasilitas, sarana dan prasarana atau bahkan Kegiatan Belajar Mengajar nya yang belum bisa terlaksana secara merata di seluruh daerah menjadi topik utamanya. Secara sederhananya, pembangunan Sumber Daya Manusia terhambat akibat tidak meratanya fasilitas penunjang Kegiatan Belajar Mengajar yang dilakukan peserta maupun tenaga pendidik sebagai pelaksananya.

Mengambil contoh kasus yang ditemui Pemuda Peduli. NGO yang berdiri legal sebagai Yayasan sejak tahun 2016 itu, melalui salah satu programnya "Sekolah Gumi". Program yang dilaksanakan di Desa Baturakit, Lombok, NTB ini sebagai bentuk bantuan aktivasi pendidikan akibat ketidakmerataannya fasilitas belajar disana pertahun 2019 lalu. Konsep sekolah terbuka di alam dengan materi yang sesuai untuk anak-anak di desa ditambah materi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) untuk anak desa menjadi hal yang dilaksanakan di dalam program ini. Tak hanya sampai situ, Badai Seroja yang melanda wilayah NTT dan sekitar perbulan April di tahun 2021 kemarin, membuat daerah ini semakin jauh tertinggal adanya.