La Dana

Cerita rakyat ini berasal dari Sulawesi Selatan, tepatnya dari Tana Toraja. Dilansir dari buku Kearifan Lokal Cerita Rakyat Kalimantan Timur oleh Kemendikbud, cerita rakyat ini menceritakan kisah La Dana, seorang anak petani yang terkenal akan kecerdikannya. Namun, kecerdikannya kadang digunakan untuk memperdaya orang dan menjadi sebuah kelicikan.


Kala itu, La Dana diundang menghadiri pesta kematian bersama temannya. Dalam tradisi Tana Toraja, setiap tamu yang hadir akan diberi daging kerbau. Saat itu kawan-lawan La Dana mendapatkan hampir seluruh bagian kerbau kecuali kaki belakangnya. Namun La Dana hanya mendapatkan kaki belakang kerbau.


Dengan akalnya, La Dana mengajak temannya untuk menggabungkan daging-daging itu dan menukarkannya dengan seekor kerbau hidup. Ia mengajak dengan alasan supaya mereka dapat memelihara kerbau itu hingga gemuk sebelum disembelih nantinya.


Kerbau hidup ini pun dipelihara oleh teman La Dana. La Dana ingin sekali mendapatkan kerbau itu. Untuk mendapatkannya, ia menggunakan kelicikannya. Ia akan mengganggu temannya dan selalu bertanya kapan kerbau ini akan disembelih. Temannya yang kesal karena diganggu terus menerus pun menyuruh La Dana mengambil kerbau itu. Akhirnya, La Dana pun mendapatkan kerbau gemuk itu hidup-hidup dari temannya.