Sangkuriang, Jawa Barat

Selanjutnya adalah cerita rakyat Sangkuriang, yang memuat kisah bagaimana Gunung Tangkuban Perahu tercipta. Cerita bermula ketika seorang perempuan bernama Dayang Sumbi yang mempunyai seorang anak bernama Sangkuriang.


Tanpa sepengetahuan anaknya, mereka berdua memiliki seekor anjing yang bernama si Tumang. Anjing tersebut adalah jelmaan ayah Sangkurian atau suami dari Dayang Sumbi. Dayang Sumbi meminta Sangkuriang untuk mengambilkan benang Dayang Sumbi yang tertinggal, sekembalinya Sangkuriang sendirian tidak bersama Tumang. Ternyata Tumang ditinggalkan oleh Sangkuriang dengan sengaja. Mendengar hal tersebut Dayang Sumbi geram dan mengusir Sangkuriang.


Cerita rakyat Jawa Barat ini berlanjut ketika Sangkuriang mengembara sendirian meninggalkan kampung halamannya, dan melupakan segalanya, termasuk tentang ibunya. Setelah bertahun-tahun lamanya, Sangkuriang kembali ke kampung halaman dan tidak mengenali apapun, termasuk ibunya. Dia pun jatuh hati pada Dayang Sumbi dan tidak mengetahui bahwa Dayang Sumbi adalah ibunya.


Dayang Sumbi pun tidak mengetahui bahwa Sangkuriang adalah anaknya. Sangkuriang pun melamar Dayang Sumbi, Dayang Sumbi pun menerimanya. Sampai suatu ketika, Dayang Sumbi mengetahui bahwa Sangkuriang adalah anaknya dan berusaha membatalkan pernikahannya. Sangkuriang pun mengamuk dan menendang sampan atau perahu, sehingga kemudian perahu tersebut membentuk gunung yang saat ini dikenal dengan nama Gunung Tangkuban Perahu.