Joko kendil

Joko Kendil merupakan salah satu cerita rakyat populer juga dari Nusantara, tepatnya di Jawa Tengah. Dilansir dari buku Cerita Rakyat dari Jawa Tengah Volume 1 oleh James Danandjaja, cerita rakyat ini mengisahkan seorang Raja Asmawikana yang memiliki satu permaisuri dan satu selir. Permaisuri ini tidak memiliki keturunan karena setiap hamil, selir yang pendengki yang ingin anaknya nanti menguasai kerajaan ini mencampurkan racun ke makanan nya sehingga permaisuri keguguran.

Hingga suatu saat permaisuri hamil kembali dan raja menjaganya dengan sangat ketat. Selir pun mencari akal hingga akhirnya selir ini meminta penyihir supaya bayi dalam kandungan permaisuri ini disihir.

Setelah melahirkan betapa terkejutnya permaisuri karena bayinya berparas jelek dan badannya seperti kendil. Namun ia tetap merawat anaknya dengan penuh kasih sayang. Di sisi lain, Raja yang sedih ini menemui seorang peramal dan mengungkapkan bahwa bayinya terkena sihir jahat.

Sihir itu suatu saat akan lenyap dan putranya akan menjadi pria yang tampan. Namun, untuk menghilangkan sihirnya, bayi ini harus dirawat oleh seorang janda yang tinggal di tepi sungai perbatasan kerajaan. Akhirnya, saran dari peramal ini pun dilakukan oleh Raja dan permaisuri.

Janda yang dimaksud itu adalah Mbok Rondo. Mbok Rondo yang saat itu bermimpi kejatuhan bulan di siang hari pun pergi ke pasar menemui peramal dan peramal mengatakan bahwa ia akan memiliki seorang anak. Dengan tidak percaya, Mbok Rondo pulang dan terkejut karena ada banyak orang di rumahnya.

Mereka adalah utusan raja untuk menitipkan anaknya ke Mbok Rondo. Mbok Rondo pun menerimanya dengan senang hati meskipun bayi itu berwajah aneh. Hingga Joko Kendil beranjak dewasa, Mbok Rondo pun merawat Joko Kendil dengan kasih sayang yang penuh. Selain itu, Joko Kendil pun tumbuh menjadi anak yang baik.

Suatu hari, Joko Kendil jatuh cinta kepada salah satu putri dari kerajaan seberang saat desanya mendapat kunjungan dari kerajaan tersebut. Joko Kendil berbicara ke Mbok Rondo bila ia ingin meminang wanita tersebut dan memberitahunya ke Raja Asmawikana. Raja pun setuju dan Joko Kendil dan Mbok Rondo pergi ke negeri seberang.

Di sisi lain, raja negeri seberang bermimpi mendapatkan sebuah kendi yang diberikan ke anak bungsunya dan kendi tersebut menjadi pangeran tampan. Tak lama, rombongan Mbok Rondo pun tiba di istananya dan menjelaskan maksud kedatangannya. Raja tidak memutuskan sendiri melainkan menawarkan langsung kepada ketiga putrinya. Namun hanya putri bungsunya yang bersedia menikahi Joko Kendil.

Akhirnya, Joko Kendil pun menikah dengan putri ketiga dari kerajaan seberang. Saat pesta pernikahan dilaksanakan, Putri yang cantik bersanding dengan Joko Kendil yang tampangnya buruk rupa tiba-tiba berubah menjadi pria yang sangat tampan.