RAPAT PEMBAHASAN LITERASI BAHASA INGGRIS AKTIF ( LA BIA SPENDU )

Tim Gerakan Literasi Bahasa Inggris SMP Negeri 2 Kota Bima melakukan rapat pembahasan terkait Literasi Bahasa Inggris Aktif dengan Tema "Bahasa Inggris Membawamu ke Masa depan yang lebih baik"  pada Senin, 20 November 2023 bertempat di Ruang Guru SMP Negeri 2 Kota Bima bersama orang tua siswa. Rapat yang kali ini dipimpin langsung oleh Bapak Kepala Djaimin selaku penanggung jawab membahas realisasi program yang sudah disusun dan juga merefleksi program literasi yang telah berjalan.

Literasi tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Literasi menjadi sarana peserta didik dalam mengenal, memahami, dan menerapkan ilmu yang didapat di sekolah. Membaca merupakan salah satu kegiatan dalam berliterasi. Membaca merupakan keterampilan berbahasa yang sangat penting dan juga  faktor yang penting pula dalam proses pembelajaran. Melalui membaca peserta didik dapat memperoleh informasi yang maksimal.

Dalam proses pembelajaran seorang guru jarang sekali memberikan petunjuk pada siswanya untuk  membaca terlebih dahulu  dari materi yang akan disampaikan. Seorang guru dalam menyampaikan proses pembelajaran hanya berpedoman pada Silabus dan RPP yang mereka anggap menjadi panduan proses pembelajaan di kelas. Bahkan ada seorang guru yang hanya menggunakan LKS sebagai salah satu sumber belajar tanpa meperhatikan kebutuhan siswanya.

Dalam era globalisasi dan penerapan kurikulum merdeka, seorang guru harus dapat meneladani siswa akan kegemaran dalam membaca. Seperti banyak membaca di perpustakaan sekolah atau banyak membaca di ruang guru, sehingga siswa dapat melihat dan mengamati secara langsung keadaan lingkungan . Hal tersebut akan menarik siswa dalam mengikuti pembiasaan di sekolah terutama kegemaran siswa dalam membaca.

Budaya literasi di sekolah merupakan hal yang harus digerakan dan dilaksanakan secara serius menjadi program di sekolah karena dimulai dari kemampuan yang terdapat pada tiap individu dalam sebuah komunitas.Seperti seorang siswa dalam suatu sekolah. Siswa yang mengikuti dengan sungguh-sungguh budaya literasi, akan memiliki kesenangan atau kegemaran terhadap aktivitas baca-tulis.  Dengan demikian dalam pertumbuhan dan perkembangan melalui pembiasaan, pengembangan atau pun pembelajarannya. Kemampuan tersebut akan menjadi kebiasaan yang membentuk suatu pola kemampuan literasi antara satu siswa dan siswa lain, sehingga bukan lagi sekadar kemampuan tunggal, melainkan kemampuan masyarakat, komunitas, atau warga sekolah.(bahar01)