Sangat Membanggakan, 3 Guru ini Masuk Nominasi Lomba Inovasi. Berikut Presentasinya !
Badan Riset Inovasi Daerah (BRIDA) Kota Bima menggelar lomba inovasi untuk kategori kesehatan dan pendidikan. Bahkan, telah mengumumkan hasil seleksi administrasi yang lolos para inovator tersebut diundang mempresentasikan di hadapan juri.
Pihak sekolah sangat bangga sebanyak 3 Guru Inovator asal SMPN 2 Kota Bima berhasil masuk nominasi kategori pendidikan yakni Nurafni, S. Pd., Iin Rahmawati, S. Pd juga Widya Astuti, S. Pd
Seluruh finalis, tak terkecuali 3 guru hebat asal Spendu-julukan. Hari ini, Selasa, 14 Oktober 2024 mendapat kesempatan untuk mempresentasikan hasil inovasi tersebut yang berlangsung di Ruang Rapat BRIDA Kota Bima.
Nurafni, S. Pd Guru Inovator ini mengangkat judul inovasi Penggunaan Lahan Kosong Sekolah Untuk Menanam Sayur dan Buah "PAHALA NTASA".
Menurutnya, masih banyak lahan kosong di sekolah tidak dimanfaatkan secara optimal. Selama ini lahan tersebut hanya ditumbuhi gulma, sampah juga tempat pembuangan sisa makanan oleh siswa. Berawal dari kondisi itu, Afni, muncul ide menjadikan potensi besar untuk dikelola dengan baik sehingga dapat memberikan pengaruh ekonomis dan edukasi.
Ia melanjutkan, pemanfaatan lahan kosong perlu kita hasilkan sesuatu produktif sekaligus media proses pembelajaran guna menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan, kemandirian dan tanggung jawab untuk siswa. Itu tujuannya. Kemudian, kalau sudah ditanam sayuran, lahan kotor tadi akan berubah menjadi lahan yang nyaman dan asri di lingkungan sekolah.
" Lahan kosong di area sekolah harus diubah menjadi produktif sehingga berdampak positif bagi ekonomi, edukasi, lingkungan dan sosial," papar Nurafni, S. Pd salah satu Guru Penggerak Kota Bima.
Sementara, Wydia Astuti, S.Pd inovator lain, mencetus ide inovasi produk sabun cair cuci piring dengan nama "Spendu Light" adalah inovasi yang memanfaatkan limbah jeruk nipis, yaitu jeruk nipis sudah mulai menguning, yang sudah tidak laku di pasaran.
Ibu Wydia menceritakan, proses pembuatan sabun cair cuci piring cukup sederhana dan mudah dilakukan oleh masyarakat, tentunya setelah diberikan pelatihan cara pembuatan sabun cair cuci piring.
"Produk sabun cair cuci piring sangat layak untuk dikembangkan di kota mengingat kebutuhan masyarakat akan sabun cair cuci piring cukup tinggi," urainya.
Ia menambahkan " Selain itu produk sabun cair cuci piring menjadi salah satu produk UMKM yang bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat kota Bima," pungkas guru IPA ini.
Melihat kurangnya variasi kegiatan ekstrakurikuler yang berbasis latihan berbahasa Inggris yang baik dan benar. Juga, salah satu penyebab kualifikasi literasi Bahasa Inggris nampak pasif komunikasi intra siswa.
Iin Rahmawati, S. Pd tergerak hatinya melahirkan inovasi untuk memecahkan persoalan, bagaimana strategi agar siswa berbahasa inggris dengan aktif berkomunikasi, aktif menulis yang menyenangkan, tentunya sambil bermain.
Iin - sapaannya - menginisiasi membuat satu wadah komunitas belajar dengan nama "ONGGE KASAMA LA BIA" dimana wadah ini orang tua bergerak bersama-sama untuk bergotong royong penguatan literasi Bahasa Inggris yang aktif serta penguasaan skill pada aspek Berbicara dan Menulis.
" Program ini menguatkan hubungan orang tua dengan pihak sekolah untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa, khususnya Bahasa Inggris. Juga, ruang komunikasi untuk mengisi waktu siswa dengan kegiatan positif," tutup, Iin, alumni Guru Penggerak Kota Bima.
Lomba ini adalah sebagai wadah merangsang tumbuh kembangnya Inovator-Inovator di Kota Bima. Melalui hasil inovasi ini pula setidaknya akan ditiru oleh pihak lain untuk berpraktik baik di institusi masing-masing. Semoga penilaian hasil inovasi berjalan fair sesuai dengan kebermanfaatan masa kini dan masa depan.
* sekon gp