Dongeng "Si Kancil dan Buaya"

Pada suatu hari Kancil sedang berjalan-jalan di hutan. Tiba-tiba perutnya terasa lapar. Lalu ia melihat ada banyak buah segar yang ada di seberang sungai deras. Kancil pun bingung, bagaimana caranya ia dapat melewati sungai untuk mendapatkan makanan.


Akhirnya, Kancil menemukan ide cemerlang untuk dapat menyeberangi sungai. Lalu Kancil pun memanggil seekor buaya yang tinggal di dalam sungai.


"Hey buaya keluarlah, aku punya kabar gembira"


Mendengar suara Kancil, akhirnya seekor buaya keluar dan mendekati Kancil.


"Ada apa Kancil, kau mengganggu tidurku!" sahut sang buaya.


"Aku akan membagikan banyak daging segar untuk kalian" kata Kancil dengan wajah ceria.


"Di mana daging itu?" jawab buaya dengan raut wajah buasnya.


"Sepertinya dagingnya cukup banyak, kau harus memanggil teman-temanmu untuk memakannya juga.


Akhirnya buaya besar itu memanggil kawanan buaya yang lain. Setelah semua berkumpul, Kancil meminta mereka untuk berbaris rapi.


"Untuk apa kami harus berbaris?" tanya sang buaya


"Aku harus menghitung berapa jumlah kalian untuk membagikan daging secara merata"


Kancil pun berhasil meyakinkan mereka dan buaya-buaya tersebut membuat barisan seperti membentuk sebuah jembatan.


"Baik aku akan mulai menghitung, satu... dua... tiga..." kata Kancil sambil menginjak satu per satu buaya melewati aliran sungai yang deras.


Kancil pun berhasil menyebrangi sungai dengan melewati sekumpulan buaya itu. Setelah itu ia tertawa terbahak-bahak.


"Hahahaha sebenarnya aku tak membawa daging sedikit pun, aku hanya ingin kalian berbaris agar aku dapat menyeberang sungai. Ternyata mudah sekali memanfaatkan kalian!" kata Kancil


Sekelompok buaya tersebut akhirnya marah dan hendak memakan Kancil. Tetapi sudah terlambat karena Kancil sudah lari menjauh dari mereka.


Cerita ini membuktikan bahwa kecerdikan dapat mengalahkan kekuatan.